Popular Posts
-
Jakarta - Hewlett Packard (HP) Indonesia meluncurkan dua printer laserjet multifungsi yaitu LaserJet Enterprise 500 color MFP M525 dan se...
-
Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 5,2 pada skala richter terjadi di sekitar perairan Selat Sunda pada Selasa sore pukul 18:08:29 WIB. Pu...
-
Jakarta - Microsoft menantang pelajar Indonesia untuk berinovasi membuat berbagai macam aplikasi Windows dalam kompetisi bertajuk Imagin...
- Home »
- Konfigurasi MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management
Tomy Achmad Suhenda
On Kamis, 09 Agustus 2012
Ini sebagai contoh saja, aslinya anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan anda sendiri.

Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :
1. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik
Karena Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar
Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface
2. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda
hanyalah IP Address yang diberikan.
3. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet
Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway MikroTik.
Jalankan program winbox
Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.
4. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.
Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT
agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi langkah di atas untuk
Client-02 dan Client-03.

Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
5. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode “Queue Tree” untuk membatasi penggunaan bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode “Simple Queue”.
Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.
Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk
membuat ‘Mark Connection’ atau penanda koneksi, langkah selajutnya
masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita
akan membuat ‘Mark Packet’ atau penanda paket, silahkan ikuti
langkah-langkah seperti pada gambar. Langkah pertama diawali dengan
meng-klik tanda ‘+’ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada langkah
ke-4 pada gambar sebelumnya.

Konfigurasi ‘Queue Tree’, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01

Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan
untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada
masing-masing Client.
Sekian dulu artikel dari saya. kalau ingin download versi PDF nya bisa ke sini.
*source : Open Knowledge and Education

Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :
- Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway MikroTik, dimana Interface Public
akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local. - Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi.
- Menentukan Routing pada Gateway MikroTik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke
Internet. - Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
- Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client, seperti terlihat
pada gambar topologi.
1. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik
Karena Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar


hanyalah IP Address yang diberikan.

Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway MikroTik.





Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.


Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.

Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
5. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode “Queue Tree” untuk membatasi penggunaan bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode “Simple Queue”.
Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.


Ulangi langkah
pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk Client-02 dan
Client-03, yang berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New
Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan
Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :

Konfigurasi ‘Queue Tree’, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01

Lakukan langkah yang
sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan
Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at
dan Max Limit. Tampilan akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing
Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :


Sekian dulu artikel dari saya. kalau ingin download versi PDF nya bisa ke sini.
*source : Open Knowledge and Education